Kado Natal
Pelita Kehidupan

Home

Kasih Kristus | Cangkir Yang Cantik | Mama Tersayang | Hidup Memang Perjuangan | Kado Natal

(renungan by: Jefri Komala)

Salam Damai dalam Kasih Yesus......!!!

Tinggal beberapa hari lagi kita akan merayakan Hari Natal, pesta kelahiran Juru Selamat, Tuhan kita Yesus Kristus. Tentunya saya yakin rekan-rekan sekalian pasti sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk menyambut hari Natal. Natal tahun ini juga punya keistimewaan karena hubungannya dengan Tahun Yubileum dan 2000 tahun sejak kelahiran Yesus.

Pada Minggu malam tanggal 17 saya bersama-sama belasan rekan-rekan dari persekutuan doa Maria Bunda Allah, merayakan Minggu Adven ke-3 di paroki St.Dominic yang bergaya Gothic yang indah di kota San Francisco, California. Pada waktu homili, pastor memperkenalkan seorang wanita muda yang meninggalkan kerlap-kerlip dunia, karir yang bagus, demi untuk kembali ke tengah-tengah memori keluarganya yang dulu miskin dan hidup di tengah-tengah slum/ghetto, pemukimam orang miskin yang rawan kejahatan, di New York. Alexis, nama wanita itu, memberikan refleksi Natal yang sangat indah lewat perjalanan hidupnya. Baginya, makna Natal adalah "to put back together", untuk mengingat kembali misi kita dilahirkan di dunia ini. Serupa seperti Yesus, Allah yang menjadi manusia dengan misi-Nya di dunia. Kita dipanggil untuk mengingat kembali apa yang seharusnya kita lakukan di dunia ini dalam hidup kita. Sudahkah kita mengarahkan hati dan pikiran kita bagi Tuhan dalam masa Adven ini? Apa yang telah atau akan kamu lakukan sebelum menyambut kelahiran Yesus?

Saya menyebutkan bahwa banyak orang sibuk membuat rencana untuk mengadakan pesta-pesta Natal, diantara karyawan sekantor, bersama sanak-keluarga, diantara kawan-kawan dan lain-lain. Tukar kadopun juga merupakan acara populer dan menjadi bagian dari tradisi. Tetapi apakah kita masing-masing juga sudah mempersiapkan kado Natal bagi bayi Yesus? Apa yang harus kita berikan bagi Yesus? Yesus cuma membutuhkan satu hal saja dari kita, yaitu hati kita. Mari kita mempersiapkan hati kita supaya bisa menjadi kado yang berarti bagi Yesus. Waktu kita tinggal sedikit lagi, jangan menunda-nunda, lakukanlah sekarang.

Sebagai umat Katolik, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membuat hati kita lebih berharga bagi Tuhan. Misalnya dengan menerimakan sakramen pengakuan dosa. Kita mencuci bersih hati kita sebelum kita menyambut kedatangan Yesus. Berapa lama sejak terakhir kalinya kamu mengakukan dosa kepada Tuhan melalui romo? Apakah malu untuk mengakui kesalahan-kesalahan kita kepada romo yang dalam hal ini bertindak mewakili Kristus (in persona Christi)? Ingatkah kita bahwa Tuhan itu Allah Yang Maha Tahu (Omni Science). Dia tidak saja mengenal kamu, tetapi mengenal kamu secara jauh lebih baik daripada kamu mengenal dirimu sendiri. Dia juga tahu apa yang kamu pikirkan dalam setiap tarikan nafasmu, dalam setiap detak jantungmu, dan dia tidak akan melupakan apa-apa yang telah kamu lakukan dalam hidupmu. Oleh karena itu menerimakan pengakuan dosa merupakan suatu perbuatan sudah layak dan sepantasnya dan membuat kita rendah hati di hadapan Tuhan dengan mengakui kesalahan-kesalahan kita. Dengan demikian hal itu akan mendamaikan kita kembali dengan Tuhan.

Masih ada waktu bagi kita untuk mengintensifkan doa-doa kita, terutama lewat doa bersama dalam Novena, Rosario, persekutuan doa dan lain-lain dimana kita juga bisa saling mendoakan satu sama lain, para sanak-keluarga, juga mendoakan orang-orang lain yang belum menerima Kristus, mereka yang imannya lemah, mereka yang menolak Kristus, mereka yang menyakiti hati kita, mereka yang terlupakan. Ini adalah "kado-kado" kita bagi orang lain, yang jauh lebih besar nilainya daripada kado-kado berbentuk materi.

Masih banyak hal-hal lain yang bisa kita lakukan baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain. Malam ini, sehabis mengikuti Misa Kudus di St.Dominic, saya dan rekan-rekan PD bergabung bersama sejumlah besar orang dewasa (young adults) untuk berkeliling Christmas caroling, menyanyikan berbagai lagu-lagu Natal yang riang gembira. Kita berhenti di berbagai tempat untuk menghibur orang-orang di jalanan, orang-orang di restoran-restoran maupun mereka yang tinggal di bangunan apartment. Ada manfaat caroling yang entah disadari oleh tidak oleh orang-orang. Ketika kita bernyanyi lagu-lagu Natal kepada orang-orang yang kita temui, kita sebetulnya memanggil mereka untuk kembali kepada Kristus, kepada Gereja, kepada misi mereka ketika dilahirkan di dunia ini. Ada berapa banyak orang yang telah melupakan Kristus di luar sana. Ada berapa banyak orang yang belum mengenal Kristus di luar sana. Pada saat itu kita memanggil orang-orang untuk mengingat Dia, untuk mengenal Dia. Saya teringat pada tulisan salah satu Bapa Gereja perdana dalam suatu apologinya terhadap kaisar Romawi: "Lihatlah orang-orang Kristen itu. Mereka saling mengasihi." Itulah yang membuat iman Kristen memiliki daya tarik yang universal. Kasih, yaitu Tuhan Yesus sendiri, ada diantara kita. Lebih dekat kita kepada Kristus, maka lebih besar kasih itu hidup dalam diri kita.

Oleh karena itu marilah kita mempersiapkan hati kita sebaik-baiknya supaya kita layak menyambut kedatangan Kristus. Supaya kita teringat kembali, apa misi kita di dunia ini. Supaya kasih selalu ada dalam diri kita. Itulah kado kita yang terbaik bagi Kristus.

Tuhan beserta kita.
Sekarang dan selama-lamanya.


"Behold, the virgin shall be with child and bear a son, and they shall name Him Emmanuel," which means "God is with us." (Matthew 1:23) (Matius 1:23)

"For God so loved the world that He gave His only Son, so that everyone who believes in Him might not perish but might have eternal life." (John 3:16) (Yohanes 3:16)

Enter supporting content here